Seragam yang Sama

- Jurnalis

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 21:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rocky A.K

Teropongrakyat.co – Di sebuah kota kecil, pagi selalu dimulai dengan hiruk pikuk jalanan. Di perempatan, seorang polisi lalu lintas berdiri tegak. Seragamnya berkilat diterpa cahaya matahari. Dari jauh, orang-orang sering melihatnya hanya sebagai “aparat” — dingin, tegas, dan penuh aturan.

Namun di balik seragam itu, ia hanyalah manusia biasa. Di rumah, ia seorang ayah yang setiap pagi menyuapi anaknya sebelum berangkat sekolah. Ia pun seorang anak bagi ibunya yang sudah menua, yang selalu mengingatkan agar ia berhati-hati saat bertugas.

Seringkali masyarakat lupa, bahwa polisi bukanlah tembok baja. Mereka punya hati, punya rasa takut, bahkan bisa menangis. Bedanya hanya seragam yang mereka kenakan.

Suatu hari, terjadi keributan di pasar. Beberapa pemuda berteriak, menyalahkan polisi yang datang untuk meredakan suasana. Kata-kata kasar dilempar, seakan semua kesalahan dunia jatuh ke pundak sang aparat.

Polisi itu terdiam. Ia tahu, jika ia membalas dengan emosi, api akan semakin membesar. Ia hanya menunduk, lalu berkata lirih, “Kami ini juga bagian dari kalian. Kami bukan musuh. Kami di sini hanya untuk menjaga agar semuanya tetap utuh.”

Keributan perlahan mereda. Seorang ibu penjual sayur menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Ia tersadar, tanpa polisi mungkin pasar itu akan kacau setiap hari. Ia lalu berkata, “Maafkan kami, Pak. Kadang kami lupa, kalian juga manusia, sama seperti kami.”

Sejak hari itu, pandangan masyarakat sedikit berubah. Mereka mulai menyadari, bahwa seragam hanyalah kain. Yang ada di dalamnya tetaplah manusia yang butuh dihargai.

Baca Juga:  Si Ucup dan Kucing Ajaib

Karena sejatinya, polisi adalah masyarakat juga, seharusnya kita jaga bersama. Mereka tidak salah, mereka hanya menjaga.

 

Berita Terkait

Topeng Malangan Kedungmonggo: Warisan Leluhur yang Terus Hidup di Tanah Pakisaji
Milad KE-1 Paguyuban RW 06 Kebon Bawang: Merajut Kebersamaan, Menguatkan Persaudaraan
Aparat Bersenjata Lengkap, Rakyat Jadi Sasaran
Panggung Para Wakil
Si Ucup dan Kucing Ajaib

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 11:05 WIB

Topeng Malangan Kedungmonggo: Warisan Leluhur yang Terus Hidup di Tanah Pakisaji

Minggu, 19 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Milad KE-1 Paguyuban RW 06 Kebon Bawang: Merajut Kebersamaan, Menguatkan Persaudaraan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 11:28 WIB

Aparat Bersenjata Lengkap, Rakyat Jadi Sasaran

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 21:39 WIB

Seragam yang Sama

Jumat, 29 Agustus 2025 - 22:20 WIB

Panggung Para Wakil

Berita Terbaru

Pemerintahan

Forum Group Discussion dan Penandatanganan Kerja Sama Malang Raya

Selasa, 2 Des 2025 - 21:39 WIB