Diversifikasi Pangan untuk Masa Depan: Indonesia Tidak Harus Bergantung pada Beras dan Terigu

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 17:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, teropongrakyat.co – Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, tidak seharusnya hanya bergantung pada beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat utama. Hal ini disampaikan oleh Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbud, dalam Forum Bumi edisi kedua bertajuk “Bagaimana Masa Depan Ketahanan dan Keanekaragaman Pangan Indonesia?” yang diselenggarakan oleh Yayasan KEHATI bersama National Geographic Indonesia di Jakarta, Kamis (10/10).

Menurut Sjamsul, tren konsumsi beras dan terigu di Indonesia semakin meningkat sejak tahun 1954, yang semula hanya 53,5 persen, kini melonjak hingga 74,64 persen pada 2017. Hal ini beriringan dengan peningkatan konsumsi gandum yang drastis. Sayangnya, ketergantungan terhadap beras dan terigu membawa dampak negatif bagi keberagaman pangan dan perekonomian lokal, terutama di daerah terpencil yang harus membayar harga beras lebih mahal. “Ini menjadi tantangan besar karena pangan lokal seharusnya bisa menjadi solusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Sjamsul.

Baca Juga:  DITJEN HUBLA DUKUNG PENUH TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN

Indonesia memiliki lebih dari 72 varietas sumber karbohidrat dan ratusan jenis kacang-kacangan serta buah-buahan yang dapat dimanfaatkan. Namun, masyarakat masih terjebak dalam anggapan bahwa pangan harus beras. “Ini perlu diubah. Kita harus membudayakan kembali konsumsi pangan lokal yang kaya akan potensi,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diversifikasi Pangan untuk Masa Depan: Indonesia Tidak Harus Bergantung pada Beras dan Terigu - Teropongrakyat.co

Puji Sumedi Hanggarawati, Manajer Program Pertanian Yayasan KEHATI, juga menyoroti lunturnya pemanfaatan pangan lokal yang dapat berdampak pada hilangnya keragaman hayati. “Jika kita tidak mulai mengapresiasi dan mengonsumsi pangan lokal, varietas tersebut bisa punah. Ini akan menjadi ancaman bagi masa depan ketahanan pangan kita,” ucapnya.

Beberapa inisiatif lokal telah berhasil menunjukkan dampak positif dari diversifikasi pangan. Misalnya, kebijakan “dua hari tanpa beras” yang diterapkan di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, mampu menghemat anggaran hingga Rp65,7 miliar yang tadinya digunakan untuk impor beras. Kebijakan serupa, jika diterapkan di seluruh Indonesia, berpotensi mengurangi impor beras hingga 3,37 ton setiap tahunnya.

Baca Juga:  Babinsa 1707-04/Kimaam Bantu Petani Memupuk Padi

Said Abdullah dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan menambahkan bahwa peningkatan konsumsi beras yang tidak diimbangi dengan kesejahteraan petani padi adalah masalah serius. “Beban pangan yang sepenuhnya diletakkan di pundak petani padi tanpa memperhatikan keberlangsungan hidup mereka adalah sebuah ketidakadilan,” tegasnya.

Pemerintah Indonesia kini tengah merancang regionalisasi sistem pangan yang lebih lokal dan sesuai dengan potensi serta kearifan setiap daerah. Dengan memanfaatkan kekayaan pangan lokal, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pangan impor.
(Shanty Brilliani Tasya)

Berita Terkait

Pemerintah Desa Fadoro You Gelar Pelatihan Badan Permusyawaratam Des (BPD) 2024
Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia
Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Perbaiki Saluran Pipa Air
Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
Dihadiri Wapres Gibran, Upacara Hari Pahlawan Tanpa Kedip
Penyuluhan Anti Tawuran Dan Kenakalan Remaja Di Sekolah SMPN 10 Jakarta
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Logo HPN 2025: Bekantan Jadi Ikon, Kalsel Siap Sambut Perhelatan Nasional

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 22:36 WIB

Pemerintah Desa Fadoro You Gelar Pelatihan Badan Permusyawaratam Des (BPD) 2024

Kamis, 21 November 2024 - 20:56 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia

Kamis, 21 November 2024 - 20:30 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Perbaiki Saluran Pipa Air

Kamis, 21 November 2024 - 20:15 WIB

Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro

Kamis, 21 November 2024 - 17:47 WIB

Dihadiri Wapres Gibran, Upacara Hari Pahlawan Tanpa Kedip

Berita Terbaru

Edukasi

JEJAK SEJARAH KERAJAAN SUNDA

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:12 WIB