Rencana UMP Naik 6,5 Persen Tahun Depan, Pengamat: Industri Otomotif Akan Semakin Lesu

- Jurnalis

Rabu, 4 Desember 2024 - 09:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rencana UMP Naik 6,5 Persen Tahun Depan, Pengamat: Industri Otomotif Akan Semakin Lesu - Teropongrakyat.co
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto / Doc. GIIAS 2024

Jakarta, TeropongRakyat.co – Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 6,5 persen di tahun depan akan berdampak pada industri otomotif.

Penjualan kendaraan di tahun ini yang masih lesu disebut akan semakin lesu di tahun ini dengan adanya kebijakan tersebut.

“Kenaikan UMP 6,5 persen akan berdampak langsung pada biaya tenaga kerja dan struktur biaya operasional perusahaan, terutama di sektor padat karya seperti industri otomotif. Hal ini jelaskan akan dibebankan pada harga akhir kendaraan, yang akhirnya bisa menurunkan penjualan kendaraan,” kata Yannes kepada TeropongRakyat.co melalui pesan singkat. (04/12/2024)

Kondisi tersebut bisa diperparah apabila Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen juga diberlakukan di tahun depan. Terlebih, saat ini masyarakat kelas menengah yang menjadi pasar khusus industri otomotif sudah mulai menurun jumlahnya.

“Kombinasi keduanya diperkirakan akan semakin menambah beban biaya produksi, yang pada akhirnya akan semakin memperdalam penurunan daya beli konsumen dan semakin memperlesu pasar otomotif,” ucapnya.

Biaya produksi yang meningkat akibat semakin tidak efisiennya industri dan penurunan daya saing akibat kenaikan biaya produksi ini dapat memperburuk kinerja ekspor. Hal tersebut dapat memperburuk pendapatan industri dan memperburuk keuangan perusahaan.

“Ini akan memicu domino effect melalui serangkaian dampak negatif yang saling terkait,” ujar Yannes menjelaskan.

Baca Juga:  Awas Bahaya Musim Hujan, Ini Penyebab Rem Motor Tidak Pakem Walau Kampas Tebal

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikkan UMP sebesar 6,5 persen di tahun depan. Keputusan ini disampaikan usai rapat terbatas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Tenaga Kerja Yassierli di Kantor Presiden, Jumat, 29 November 2024.

Prabowo mengatakan bahwa upah minimum menjadi jaringan pengaman sosial yang penting bagi pekerja. Terlebih, bagi buruh yang masa kerjanya di bawah 12 bulan.

“Untuk itu penetapan upah minimum bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha,” ucap Prabowo.

Berita Terkait

Hujan Disertai Angin Kencang, Ini Area-Area Parkir yang Wajib di Hindari
Giliran Suzuki APV Alami Fuel Pump-nya, Segini Biaya Kuras Tangki di Bengkel Resmi
Ini Alasan Wuling Tetap Jual Confero di Tengah Maraknya Pesaing Baru
Wacana Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Ini Kata Mensos
Hyundai Indonesia Berharap Pemerintah Pertimbangkan dan Hitung Ulang Soal PPN 12 Persen
Hadir di GJAW 2024 Tak Sepenuh Hati, Orang Ini Borong Ratusan ALETRA L8 EV
Pertamina Pastikan BBM Jenis Pertamax Tidak Merusak Komponen Mesin Kendaraan
Ini Hasil Penelitian BBM Pertamax yang Heboh Disebut Bikin Rusak Mobil

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 09:29 WIB

Rencana UMP Naik 6,5 Persen Tahun Depan, Pengamat: Industri Otomotif Akan Semakin Lesu

Selasa, 3 Desember 2024 - 17:17 WIB

Giliran Suzuki APV Alami Fuel Pump-nya, Segini Biaya Kuras Tangki di Bengkel Resmi

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:49 WIB

Ini Alasan Wuling Tetap Jual Confero di Tengah Maraknya Pesaing Baru

Selasa, 3 Desember 2024 - 10:27 WIB

Wacana Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Ini Kata Mensos

Senin, 2 Desember 2024 - 15:21 WIB

Hyundai Indonesia Berharap Pemerintah Pertimbangkan dan Hitung Ulang Soal PPN 12 Persen

Berita Terbaru

Breaking News

Gus Miftah Meminta Maaf Terkait Video Viral Cemooh Pedagang Es Teh

Rabu, 4 Des 2024 - 12:29 WIB