JAKARTA, Teropongrakyat.co – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 3.325 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari 2025. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah korban PHK terbanyak, yakni mencapai 2.650 pekerja atau sekitar 79,70 persen dari total yang dilaporkan. Minggu, (9/3/25).
Selain DKI Jakarta, beberapa provinsi lain juga mengalami lonjakan PHK, antara lain Riau (323 pekerja), Banten (149 pekerja), Bali (84 pekerja), Sulawesi Selatan (72 pekerja), dan Jawa Barat (23 pekerja).
Sementara itu, sepanjang tahun 2024, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 77.965 orang. DKI Jakarta kembali menjadi daerah dengan PHK tertinggi sebanyak 17.085 pekerja, disusul oleh Jawa Tengah (13.110 pekerja), Banten (13.042 pekerja), Jawa Barat (10.661 pekerja), dan Sulawesi Tengah (2.055 pekerja).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PHK Massal di Industri Sepatu
Gelombang PHK masih terus berlanjut pada awal 2025. Terbaru, dua pabrik sepatu di Tangerang, Banten, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh, melakukan PHK massal terhadap sekitar 4.000 pekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi, membenarkan kabar tersebut. “Total 4.000-an pekerja terkena PHK dari dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang,” ujar Septo, Kamis (6/3).
Di sisi lain, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) juga dilaporkan melakukan PHK terhadap sekitar 8.500 karyawannya akibat penutupan perusahaan.
Gelombang PHK yang terjadi di berbagai sektor industri menunjukkan adanya tantangan besar bagi tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari badai PHK yang terus berlanjut.