Erupsi Semeru Meningkat, Status Dinaikkan ke Level IV Awas: Ratusan Warga Mengungsi

- Jurnalis

Kamis, 20 November 2025 - 07:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_0

Oplus_0

Lumajang | Teropongrakyat.co — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat tajam pada Rabu, 19 November 2025. Dalam rentang waktu pukul 14.13 hingga 18.11 WIB, Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) beruntun yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum (Amak) mencapai 45 mm dan jarak luncur lebih dari 13 kilometer ke arah tenggara–selatan atau Besuk Kobokan.

Erupsi besar ini memaksa ribuan warga mengungsi dan status gunung dinaikkan dua kali hingga mencapai Level IV (Awas).

Kronologi Erupsi: Awan Panas Semakin Panjang

ADVERTISEMENT

Erupsi Semeru Meningkat, Status Dinaikkan ke Level IV Awas: Ratusan Warga Mengungsi - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru, hujan intensitas sedang sudah mengguyur puncak dan lereng Semeru sejak pukul 13.00 WIB, membuat visual gunung tertutup kabut. Erupsi kemudian terjadi beruntun:

14.13 WIB: APG pertama terekam dengan amplitudo 25 mm.

14.25–16.08 WIB: Luncuran awan panas terus bergulir menuju DAS Curah Koboan, meningkat dari 4 km hingga mencapai 8 km.

16.12 WIB: APG mencapai 8,5 km; Status Semeru dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).

Baca Juga:  Plt Ketua PWI Jaya Imbau Instansi Pemerintah Waspada Aktivitas Surat dari PWI Jaya Dibekukan

16.45 WIB: Luncuran meluas hingga 11 km; akses Lumajang–Malang via Gladak Perak ditutup.

16.55 WIB: Awan panas mencapai 13 km dan mencapai Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Candipuro.

17.00 WIB: Luncuran melewati Gladak Perak hingga 14 km; Status kembali dinaikkan menjadi Level IV (Awas).

18.11 WIB: APG besar dengan amplitudo 45 mm, durasi 14.283 detik, dan jarak luncur lebih dari 13 km tercatat menuju Besuk Kobokan.

Dua Warga Alami Luka Bakar

Peristiwa erupsi ini juga menyebabkan dua warga asal Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri mengalami luka bakar:

1. Normawati (42) – luka bakar derajat 2

2. Hariyono (49) – luka bakar derajat 2

Kedua korban mengalami kecelakaan saat melintas di jembatan Curah Kobokan dan kini dirawat di RSUD Haryoto.

Hampir Seribu Warga Mengungsi

Hingga pukul 21.35 WIB, tercatat ±956 jiwa mengungsi di sejumlah titik, baik di Kecamatan Pronojiwo maupun Candipuro. Pendataan masih terus berlangsung.

Lokasi Pengungsian:

Kecamatan Pronojiwo

Baca Juga:  Ribuan Mantan Prajurit Pandawa Hadiri Reuni Akbar di Yonif 411 Kostrad 

SDN 04 Supiturang (±100 jiwa)

Balai Desa Oro-oro Ombo

Masjid Ar-Rahmah (±500 jiwa)

SD Sumberurip 02 (±200 jiwa)

Kecamatan Candipuro

Rumah Kepala Desa Sumbermujur (±55 jiwa)

Kantor Kecamatan Candipuro (±101 jiwa)

Upaya Penanganan Darurat

Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan terus melakukan langkah-langkah cepat penanganan, meliputi:

1. Koordinasi intensif dengan PPGA Gunung Sawur.

2. Koordinasi dengan Dishub, Satpol PP, Polres, Kodim Lumajang, pemerintah desa, dan relawan.

3. Imbauan penghentian seluruh aktivitas pertambangan.

4. Evakuasi warga yang tinggal di kawasan rawan erupsi ke titik aman.

5. Pelaporan perkembangan situasi ke pimpinan secara berkala.

Status Semeru: Awas

Dengan eskalasi aktivitas vulkanik yang sangat signifikan, status Gunung Semeru kini berada pada Level IV (Awas). Masyarakat diminta mewaspadai potensi APG susulan, aliran lahar, dan material vulkanik yang mungkin meluber ke daerah aliran sungai di sekitar gunung.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius bahaya dan terus mengikuti arahan resmi dari PVMBG dan otoritas setempat.

Berita Terkait

PN Jakarta Timur Eksekusi Lahan Hasil Lelang, Pemilik Ajukan Gugatan PTUN
Polisi Ringkus 3 Pelaku Pembacokan Viral di Koja Dalam Waktu Singkat
Kondisi Terkini Pengungsi Semeru: Ratusan Warga Masih Bertahan di Sejumlah Titik
Maha Patih Law Office Sambut Galungan dan Kuningan dengan Dharma Sebagai Sumber Inspirasi
Viral Pembacokan Brutal di Koja, Polisi Lakukan Penyelidikan
Sigap dan Responsif: Bhabinkamtibmas Koja Selamatkan Remaja yang Hampir Tenggelam
Guru Besar HTN Prof. Juanda: Putusan MK 114/PUU-XXIII/2025 Berlaku Non-Retroaktif
Topeng Malangan Kedungmonggo: Warisan Leluhur yang Terus Hidup di Tanah Pakisaji

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 08:31 WIB

PN Jakarta Timur Eksekusi Lahan Hasil Lelang, Pemilik Ajukan Gugatan PTUN

Kamis, 20 November 2025 - 08:31 WIB

Polisi Ringkus 3 Pelaku Pembacokan Viral di Koja Dalam Waktu Singkat

Kamis, 20 November 2025 - 07:12 WIB

Erupsi Semeru Meningkat, Status Dinaikkan ke Level IV Awas: Ratusan Warga Mengungsi

Kamis, 20 November 2025 - 06:21 WIB

Kondisi Terkini Pengungsi Semeru: Ratusan Warga Masih Bertahan di Sejumlah Titik

Kamis, 20 November 2025 - 05:05 WIB

Maha Patih Law Office Sambut Galungan dan Kuningan dengan Dharma Sebagai Sumber Inspirasi

Berita Terbaru

Breaking News

Polisi Ringkus 3 Pelaku Pembacokan Viral di Koja Dalam Waktu Singkat

Kamis, 20 Nov 2025 - 08:31 WIB