Lumajang | Teropongrakyat.co — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat tajam pada Rabu, 19 November 2025. Dalam rentang waktu pukul 14.13 hingga 18.11 WIB, Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) beruntun yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum (Amak) mencapai 45 mm dan jarak luncur lebih dari 13 kilometer ke arah tenggara–selatan atau Besuk Kobokan.
Erupsi besar ini memaksa ribuan warga mengungsi dan status gunung dinaikkan dua kali hingga mencapai Level IV (Awas).
Kronologi Erupsi: Awan Panas Semakin Panjang
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru, hujan intensitas sedang sudah mengguyur puncak dan lereng Semeru sejak pukul 13.00 WIB, membuat visual gunung tertutup kabut. Erupsi kemudian terjadi beruntun:
14.13 WIB: APG pertama terekam dengan amplitudo 25 mm.
14.25–16.08 WIB: Luncuran awan panas terus bergulir menuju DAS Curah Koboan, meningkat dari 4 km hingga mencapai 8 km.
16.12 WIB: APG mencapai 8,5 km; Status Semeru dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).
16.45 WIB: Luncuran meluas hingga 11 km; akses Lumajang–Malang via Gladak Perak ditutup.
16.55 WIB: Awan panas mencapai 13 km dan mencapai Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Candipuro.
17.00 WIB: Luncuran melewati Gladak Perak hingga 14 km; Status kembali dinaikkan menjadi Level IV (Awas).
18.11 WIB: APG besar dengan amplitudo 45 mm, durasi 14.283 detik, dan jarak luncur lebih dari 13 km tercatat menuju Besuk Kobokan.
Dua Warga Alami Luka Bakar
Peristiwa erupsi ini juga menyebabkan dua warga asal Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri mengalami luka bakar:
1. Normawati (42) – luka bakar derajat 2
2. Hariyono (49) – luka bakar derajat 2
Kedua korban mengalami kecelakaan saat melintas di jembatan Curah Kobokan dan kini dirawat di RSUD Haryoto.
Hampir Seribu Warga Mengungsi
Hingga pukul 21.35 WIB, tercatat ±956 jiwa mengungsi di sejumlah titik, baik di Kecamatan Pronojiwo maupun Candipuro. Pendataan masih terus berlangsung.
Lokasi Pengungsian:
Kecamatan Pronojiwo
SDN 04 Supiturang (±100 jiwa)
Balai Desa Oro-oro Ombo
Masjid Ar-Rahmah (±500 jiwa)
SD Sumberurip 02 (±200 jiwa)
Kecamatan Candipuro
Rumah Kepala Desa Sumbermujur (±55 jiwa)
Kantor Kecamatan Candipuro (±101 jiwa)
Upaya Penanganan Darurat
Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan terus melakukan langkah-langkah cepat penanganan, meliputi:
1. Koordinasi intensif dengan PPGA Gunung Sawur.
2. Koordinasi dengan Dishub, Satpol PP, Polres, Kodim Lumajang, pemerintah desa, dan relawan.
3. Imbauan penghentian seluruh aktivitas pertambangan.
4. Evakuasi warga yang tinggal di kawasan rawan erupsi ke titik aman.
5. Pelaporan perkembangan situasi ke pimpinan secara berkala.
Status Semeru: Awas
Dengan eskalasi aktivitas vulkanik yang sangat signifikan, status Gunung Semeru kini berada pada Level IV (Awas). Masyarakat diminta mewaspadai potensi APG susulan, aliran lahar, dan material vulkanik yang mungkin meluber ke daerah aliran sungai di sekitar gunung.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius bahaya dan terus mengikuti arahan resmi dari PVMBG dan otoritas setempat.



























































