Washington D.C., Teropongrakyat.co | 8 Januari 2025 — Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) Washington D.C., Ranitya Kusumadewi, berkomitmen memperluas akses pasar produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia ke Amerika Serikat (AS). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengunjungi Eastland Food Corporation, importir dan distributor produk mamin Asia terkemuka di AS, pada 9 Desember 2024.
Kunjungan ini bertujuan mengkurasi produk mamin Indonesia agar sesuai dengan standar dan kebutuhan pasar AS. “Kemendag akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengintensifkan kurasi produk mamin Indonesia yang siap memasuki pasar AS. Kami juga sedang mempersiapkan agenda penjajakan bisnis yang akan dilaksanakan pada Januari 2025,” ujar Ranitya.
Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington D.C., Ida Bagus Made Bimantara, menekankan pentingnya kemitraan berkelanjutan dengan Eastland Food Corporation. “Eastland telah membuktikan keberhasilannya dalam memasarkan produk mamin Indonesia di AS. Kemitraan ini perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesiapan Produk, Pemahaman Regulasi, dan Strategi Pasar
Untuk menembus pasar AS, Ranitya menegaskan pentingnya pemahaman mendalam atas regulasi, seperti ketentuan dari U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan aturan Food Safety Modernization Act (FSMA). Salah satu syarat penting adalah registrasi fasilitas produksi dan kepatuhan pada program Foreign Supplier Verification Program (FSVP).
CEO Eastland Food Corporation, Oscar Mekhaya, menyoroti pentingnya penyesuaian produk dengan selera dan kebiasaan konsumen AS. “Banyak produk yang bagus di negara asalnya, tetapi tidak sesuai dengan karakter pasar AS. Pemahaman tentang market positioning sangat penting agar produk dapat diterima dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, kapasitas produksi menjadi tantangan utama. Eksportir harus memastikan ketersediaan produk untuk memenuhi permintaan, tidak hanya dari pasar Asia tetapi juga dari supermarket arus utama di AS.
Produk yang memiliki sertifikasi seperti organik, non-GMO, atau HACCP juga dinilai memberikan nilai tambah, memperkuat daya saing di pasar global.
Optimisme Pengembangan Ekspor
Dengan dukungan pemerintah dan kemitraan strategis, Mekhaya optimistis ekspor mamin Indonesia ke AS akan semakin berkembang. Ranitya menutup pernyataannya dengan menyebutkan rencana Kemendag untuk memperluas kerja sama dengan importir dan distributor di berbagai sektor. “Kami akan terus membina hubungan dengan para mitra agar akses pasar produk Indonesia di AS semakin meningkat,” ujarnya.
Langkah ini menjadi salah satu upaya konkret pemerintah dalam memperluas penetrasi pasar produk unggulan Indonesia di pasar global.