Malang | Teropongrakyat.co — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperkuat melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lapangan. Hal ini ditandai dengan dibukanya Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan Wilayah II oleh Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional BGN, Dr. Nurzaini, bertempat di Hotel Ascen, Kota Malang.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur pelaksana dapur MBG, termasuk Relawan SPPG Kepanjen Mangun, yang hadir untuk meningkatkan kompetensi dalam pengolahan makanan sehat, aman, dan higienis di dapur komunitas.
15041 Dapur Beroperasi, 11.640 Kasus Gangguan Pencernaan Jadi Evaluasi Nasional
Dalam sambutannya, Dr. Nurzaini menyampaikan evaluasi pemenuhan gizi nasional pada program MBG. Saat ini, terdapat 15.041 dapur yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia, dengan persentase di atas 50% dari total target nasional.
Namun, evaluasi juga menemukan 211 kejadian gangguan pencernaan yang menimpa 11.640 penerima manfaat, sehingga diperlukan peningkatan standar keamanan pangan di seluruh dapur MBG.
“Dengan jumlah dapur yang sangat besar, kualitas penjamah makanan menjadi ujung tombak keberhasilan program. Karena itu standar harus diperkuat,” tegas Dr. Nurzaini.
Kebijakan Baru: Batas Jumlah Masakan, Waktu Olah 4 Jam, dan Sertifikasi
Pada kesempatan tersebut, Dr. Nurzaini juga menjelaskan beberapa kebijakan terbaru dalam petunjuk teknis pengolahan makanan MBG, antara lain:
1. Pembatasan kapasitas masakan dapur
Tidak boleh memasak lebih dari 2.000 porsi dalam satu kali proses
Target pelayanan 3B (pagi-siang)
2.500 juru masak bersertifikat
Target hingga 3.000 juru masak tersertifikasi
2. Batas waktu pengolahan makanan
Batas layak konsumsi: maksimal 4 jam setelah makanan matang
Masakan pagi dan masakan siang harus berbeda proses, tidak boleh dimasak bersamaan melebihi batas waktu.
3. Tiga Arahan Utama untuk Penjamah Makanan
SLHS – Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Penjamah makanan wajib mengikuti pelatihan
Saat ini baru 3.000 dari 15.000 penjamah yang sudah tersertifikasi
Sertifikat Halal Gratis
Dapat diproses melalui koordinator wilayah masing-masing
Ditargetkan minimal 3.000 dapur segera tersertifikasi halal
Grading/SPPG (penilaian kelayakan dapur)
Menjadi dasar pemetaan dapur yang siap operasional
Ditargetkan minimal 3.000 dapur sudah melalui proses grading
“Penjamah pangan adalah garda terdepan. Jika dapur tidak higienis, maka risiko gangguan pencernaan pada penerima manfaat akan meningkat,” ujar beliau menekankan.
Dinkes Kabupaten Malang Hadir Sebagai Pemateri
Pada kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang memberikan empat materi teknis mengenai keamanan pangan dan higienitas dapur. Adapun pemateri dari dinas kesehatan kab malang, 6 pemateri di antaranya
Gunawan Joko Untoro
Ibu Dewi Puspitasari
Sapta Prasetya
Diah Kurniasasi
Eko Yulianto
Materi yang dibawakan mencakup standar pengolahan makanan, sanitasi dapur, keamanan bahan makanan, hingga manajemen risiko kontaminasi di dapur besar.
Relawan SPPG Kepanjen Mangun Hadir bersama SPPG lainya di wilayah kabupaten malang Tingkatkan Kapasitas dan kualitas Relawan MBG
Relawan SPPG Kepanjen Mangun turut menjadi peserta dalam kegiatan Bimtek ini. Kehadiran mereka menjadi langkah penting untuk:
meningkatkan kompetensi relawan MBG,
memperkuat standar higienitas dapur,
Memastikan penerima manfaat mendapatkan makanan yang aman dan bergizi.
Bimtek ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas dapur pelaksana MBG di Kabupaten Malang dan wilayah sekitarnya.



























































