Gaza – 13 Juli 2025 – Teropongrakyat.co
Seorang dokter bedah asal Amerika Serikat, Mark Perlmutter, mengungkapkan tuduhan mengejutkan terkait kekejaman yang terjadi di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Perlmutter menyebut bahwa penembak jitu (sniper) Israel secara sengaja menargetkan anak-anak Palestina. Ia mengklaim bahwa anak-anak tersebut tidak hanya ditembak sekali, tetapi dua kali dari jarak jauh, mengindikasikan adanya niat yang disengaja dari para penembak.
Seperti di lansir Sindonews.com, Perlmutter, yang telah berada di Gaza untuk memberikan bantuan medis, menyatakan bahwa ia menyaksikan secara langsung luka-luka yang tidak biasa pada tubuh anak-anak korban. Menurutnya, pola luka tersebut tidak lazim dan menunjukkan bahwa korban ditembak dua kali dengan presisi, hal yang umum dilakukan oleh sniper terlatih.
“Tindakan ini bukan sekadar akibat dari pertempuran acak atau tembakan nyasar. Ini adalah pembantaian yang ditargetkan,” kata Perlmutter dalam pernyataannya.
Pernyataan dokter tersebut memicu kecaman luas di komunitas internasional, khususnya dari kelompok pemerhati hak asasi manusia. Mereka mendesak adanya investigasi independen atas tuduhan tersebut. Jika terbukti benar, hal ini bisa dikategorikan sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan konvensi Jenewa.
Sementara itu, pihak militer Israel hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.
Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk sejak dimulainya serangan intensif beberapa bulan terakhir. Organisasi-organisasi internasional mencatat ratusan anak-anak menjadi korban konflik, baik meninggal dunia maupun mengalami luka parah.