Ketua DPD AKPERSI Sumatera Utara Mendesak Kepolisian Selesaikan Dugaan Penyerobotan Tanah di Gunungsitoli Viral

- Jurnalis

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GUNUNGSITOLI, Teropongrakyat.co – Kasus dugaan penyerobotan tanah di Jl. Fondrako, Dusun III Desa Hilina’a, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial. Insiden ini berawal ketika IZ alias Ama Koko Zebua diduga mencoba menguasai dan mengklaim sebidang tanah yang telah bersertifikat milik Asal Arif Zebua tanpa izin pada Jumat (3/1/2025) pagi. Kamis, (23/01/2025).

Daniel Trisman Zebua, anak dari Asal Arif Zebua yang merupakan pemilik sah tanah tersebut, menjelaskan bahwa dugaan penyerobotan terjadi ketika IZ alias Ama Koko Zebua bersama MZ dan YZ, melakukan pengukuran, pembersihan, serta memasang patok di atas tanah milik orang tuanya Asal Arif Zebua yang terletak tepat di depan rumahnya.

“IZ alias Ama Koko Zebua bersama dua orang lainnya tiba-tiba melakukan pengukuran tanah milik orang tua saya tanpa meminta izin kepada kami sebagai pemilik Sah Tanah tersebut. Mereka membawa parang untuk membersihkan rumput sekaligus memasang patok di atas tanah yang terletak di depan rumah kami. Ketika saya mencoba menghentikan pengukuran dan menghalangi mereka, IZ marah dan memaki serta memutar tangan saya hingga menyebabkan cedera dan rasa sakit,” ungkap Daniel kepada awak media.

ADVERTISEMENT

Ketua DPD AKPERSI Sumatera Utara Mendesak Kepolisian Selesaikan Dugaan Penyerobotan Tanah di Gunungsitoli Viral - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah terjadi adu mulut, IZ meninggalkan lokasi kejadian, namun tak lama kemudian kembali dan mengancam keluarga Daniel.

Baca Juga:  Profil Istri-istri Soekarno

“Jangan coba-coba lewat di tanah saya ini tanpa seizin saya,” kata Daniel menirukan ancaman yang diduga dilontarkan oleh IZ Alias Ama Koko Zebua.

Pasca insiden tersebut, IZ membuat laporan polisi di SPKT Polres Nias dengan Nomor LP/B/17/I/2025/SPKT/POLRES NIAS/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 8 Januari 2025, atas dugaan tindak pidana pengancaman. Setelah menerima laporan tersebut, Kepolisian Resort Nias melalui Satuan Reserse dan Kriminal segera mengirimkan surat permintaan keterangan kepada Daniel Zebua tertanggal 17 Januari 2025 terkait kasus dugaan pengancaman.

Sementara itu, Daniel Zebua mendatangi SPKT Polres Nias pada Selasa, 14 Januari 2025, untuk membuat laporan polisi atas dugaan penyerobotan tanah dan pengancaman terhadap dirinya serta keluarganya. Namun, setelah menjelaskan kronologi dan peristiwa yang terjadi, petugas polisi di SPKT menyatakan bahwa laporan tersebut tidak memenuhi unsur pidana sehingga tidak dapat diterima.

Meskipun laporan polisi tidak diterima, perjuangan Daniel untuk mendapatkan keadilan tetap berlanjut. Ia kemudian menyampaikan pengaduan masyarakat (Dumas) ke Polres Nias pada 20 Januari 2025 atas dugaan pengancaman dan penganiayaan dengan IZ, bersama MZ dan YZ, sebagai terlapor.

Selain itu, Daniel juga menjelaskan bahwa ayahnya, Asal Arif Zebua, selaku pemilik sah tanah bersertifikat tersebut, telah mengajukan pengaduan masyarakat (Dumas) kepada Kapolres Nias terkait dugaan penyerobotan tanah dengan IZ alias Ama Koko Zebua sebagai terlapor.

Baca Juga:  Kakak Tertua Putus Sekolah Demi Rawat Adik-adiknya, Ke 4 Yatim Tersebut Ditinggal Sang Ibu Menikah Lagi!

Ketika dikonfirmasi kepada Plt. Kasi Humas Polres Nias, Aipda Motivasi Gea, melalui nomor WhatsApp pribadinya pada Selasa, 21 Januari 2025, tidak ada jawaban yang diberikan. Hal yang sama terjadi ketika awak media mencoba meminta konfirmasi kepada Humas Polres Nias; petugas tidak dapat memberikan keterangan.

Di tempat yang berbeda Ketua DPD Asosiasi Keluarga Pers Indonesia ( AKPERSI) Provinsi Sumatera Utara ikut menyoroti terkait sengketa lahan tersebut dan meminta kepada Aparat Penegak Hukum untuk bisa menjadi mediator dalam penyelesaian sengketa lahan tersebut juga kepada dinas terkait harus hadir.

” Kami dari AKPERSI Provinsi Sumatera Utara meminta kepada pihak kepolisian untuk menjalankan fungsinya serta mampu menjadi mediator dalam sengketa lahan tersebut dan kami akan mengawal kasus tersebut dari sisi media – media yang tergabung agar bisa menegakkan keadilan. Bahkan kami juga meminta untuk Dinas terkait Agar bisa hadir dan jangan terkesan ada pembiaran akan sengeketa lahan tersebut,” Ujara Arman selaku Ketua DPD AKPERSI Provinsi Sumatera Utara.

Berita Terkait

Narkoba Mengancam Pasar Minggu, Aparat Harus Lebih Serius
Dari Cibitung ke Cilincing: 19 Tahun Dedikasi CTP Tollways, Wujudkan Jalan Tol Berstandar Prima dan Efisien
Media Order Bikin Gaduh! Warga Cilincing Tegas: Kami Tetap Jakarta, Spanduk Itu Provokasi
SPBU Diduga Bermain Curang, Konsumen Dirugikan
Anak Emas Donald Trump, Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Jadi Pembicara di Universitas Utah Valley
Momen Foto Kebersamaan Bupati dan Kajari di Tengah Sorotan Konflik Kepentingan Penanganan Kasus Hukum
Oknum Mabes Polri Jadi Bos Mafia Solar di Karawang; Rakyat Dikhianati, Negara Dirampok
Diduga Produksi Tanpa Izin BPOM, Perusahaan Cone Es Cream Bebas Produksi

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 17:11 WIB

Narkoba Mengancam Pasar Minggu, Aparat Harus Lebih Serius

Sabtu, 13 September 2025 - 14:18 WIB

Dari Cibitung ke Cilincing: 19 Tahun Dedikasi CTP Tollways, Wujudkan Jalan Tol Berstandar Prima dan Efisien

Sabtu, 13 September 2025 - 10:37 WIB

Media Order Bikin Gaduh! Warga Cilincing Tegas: Kami Tetap Jakarta, Spanduk Itu Provokasi

Kamis, 11 September 2025 - 15:38 WIB

SPBU Diduga Bermain Curang, Konsumen Dirugikan

Kamis, 11 September 2025 - 13:05 WIB

Anak Emas Donald Trump, Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Jadi Pembicara di Universitas Utah Valley

Berita Terbaru

Otomotif

Wuling BinguoEV Raih Predikat Mobil Listrik Pilihan Keluarga

Sabtu, 13 Sep 2025 - 21:14 WIB

Breaking News

Narkoba Mengancam Pasar Minggu, Aparat Harus Lebih Serius

Sabtu, 13 Sep 2025 - 17:11 WIB