Skandal KPR MBR Terkuak: Menkeu Purbaya Buru Dalang Penipuan Angka Massif

- Jurnalis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA -(teropongrakyat.co), 22 Oktober 2025. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengguncang sektor perumahan dengan melancarkan serangan verbal keras.

Purbaya menemukan kejanggalan masif setelah memeriksa data calon penerima Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Anggapan mengenai skor kredit buruk dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang selama ini menghantui, ternyata masyarakat simpulkan hanya sebagai ilusi semata.

ADVERTISEMENT

Skandal KPR MBR Terkuak: Menkeu Purbaya Buru Dalang Penipuan Angka Massif - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Publik dan pemangku kepentingan selama ini meyakini bahwa tunggakan sepele di bawah Rp 1 juta yang tercatat di SLIK menggagalkan 110.000 rakyat kecil untuk memiliki rumah.

Menkeu Purbaya bahkan sudah mengambil ancang-ancang, siap membersihkan data tersebut kepada OJK.

“Saya kan tadinya menjanjikan, kalau mereka clear, Kamis saya akan mendatangi OJK dan meminta itu segera di-clear-kan,” ungkap Purbaya dengan nada tinggi di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa 21 Oktober 2025.

“Namun, setelah kami periksa, ternyata jumlahnya tidak sebanyak itu, tidak mencapai 110.000,” tegas Purbaya dengan nada tinggi di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa 21 Oktober 2025.

Baca Juga:  Indogo Business Community (IBC), Sebuah Komunitas Untuk Pebisnis yang Ingin Bertumbuh dan Berkembang

Diduga Menemukan Penipuan Angka Massif: Menkeu melakukan verifikasi mendadak setelah bertemu Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan hasilnya sungguh mencengangkan.

Hasil pertemuan tersebut memunculkan pertanyaan besar: Siapa yang menciptakan data fiktif ini? Menkeu Purbaya terus mengorek dan mencari dalang serta kelompok yang terlibat.

Purbaya mengungkap, faktanya jumlah yang benar-benar lolos dan berpotensi mendapatkan KPR subsidi dari total 110.000 kasus yang mereka gembar-gemborkan terhalang SLIK hanyalah sekitar 100 orang.

“Lalu, saya menyimpulkan bahwa dari 110.000 itu, paling yang bisa kami masukkan hanya 100 orang,” ungkapnya.

“Jadi, peng-clear-an nama dari SLIK sepertinya tidak akan memecahkan masalah permintaan untuk perumahan,” ujarnya, sekaligus menggarisbawahi total kegagalan dari rencana intervensi SLIK.

Menteri Purbaya secara tegas menyatakan telah terjadi salah perhitungan fatal.

Ia menduga kuat bahwa pihak-pihak terkait, yaitu BP Tapera dan pengembang, menjebak diri dalam narasi tunggal yang menjadikan SLIK sebagai satu-satunya biang keladi.

Menkeu Memburu Musuh di Sektor Perumahan: Kini, Menkeu Purbaya mengalihkan fokusnya. Dia memerintahkan penyelidikan lebih lanjut untuk memburu biang kerok sesungguhnya yang menghambat laju KPR.

Baca Juga:  Temukan Kelezatan Kuliner Autentik dan Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 di Grand Mercure Bali Seminyak

Data dari salah satu bank besar (BTN) saja menunjukkan, sebagian besar dari 3.000 kasus yang bermasalah bukan disebabkan oleh tunggakan receh di bawah Rp 1 juta.

Hal ini menandakan sinyal bahaya, bahwa masalah penyerapan KPR dan terhambatnya pertumbuhan sektor konstruksi menyentuh akar yang jauh lebih dalam dan kompleks daripada sekadar rapor merah di SLIK OJK.

Demi memacu pertumbuhan ekonomi, Purbaya mendesak Tapera dan pengembang agar segera menyisir ulang potensi permintaan rumah.

“Saya membutuhkan sisa waktu Oktober, November, dan Desember agar banyak pembeli perumahan baru, sehingga pembangunannya dapat berjalan lebih cepat lagi,” ujarnya.

“Saya perlu ekonomi tumbuh lebih cepat dibandingkan kondisi sekarang,” tutup Purbaya, memberikan ultimatum agar sektor perumahan bergerak cepat dan akurat.

Publik berharap, Menkeu Purbaya segera mengungkap skandal KPR MBR dan tuntas menyelesaikannya.

Semoga Menkeu Purbaya dapat menyembuhkan BP Tapera yang selama ini dinilai cacat dalam waktu secepatnya.

Berita Terkait

Fenomena Puting Beliung Muncul di Bojong Gede, Warga Panik dan Atap Rumah Terbang
Dandim 1710/Mimika Bersama Ketua Persit KCK Cab. XXXV Melaksanakan Panen Slada Di Kebun Hidroponik Mimosa Persit KCK Cab. XXXV Kodim 1710/Mimika
Cukup Sangat Nyaris, Dugaan Tingkah Laku Salah Satu Oknum PPTK Bidang Bina Marga PUPR Langsa
Atasi Krisis Air Bersih, Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1505/Tidore Bangun 4 Titik Sumur Bor di Oba Selatan “TNI Manunggal Air”
PT. OVIL Environment Energy Hadirkan Teknologi “Waste to Energy” Ramah Lingkungan di Indonesia
MOGUL Celebrates First Anniversary with Spectacular Block Party at SCBD Park
Arogansi dan Kejanggalan di Balik Vaksinasi Qdenga di SDN Menteng Atas 14, Wartawan Dilarang Liput, Orang Tua “Dibayar” Rp350 Ribu
Tim Wasev TMMD ke-126 Tinjau Langsung Progres Pembangunan di Oba Selatan

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:38 WIB

Fenomena Puting Beliung Muncul di Bojong Gede, Warga Panik dan Atap Rumah Terbang

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:15 WIB

Dandim 1710/Mimika Bersama Ketua Persit KCK Cab. XXXV Melaksanakan Panen Slada Di Kebun Hidroponik Mimosa Persit KCK Cab. XXXV Kodim 1710/Mimika

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:05 WIB

Cukup Sangat Nyaris, Dugaan Tingkah Laku Salah Satu Oknum PPTK Bidang Bina Marga PUPR Langsa

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:00 WIB

Atasi Krisis Air Bersih, Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1505/Tidore Bangun 4 Titik Sumur Bor di Oba Selatan “TNI Manunggal Air”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:30 WIB

PT. OVIL Environment Energy Hadirkan Teknologi “Waste to Energy” Ramah Lingkungan di Indonesia

Berita Terbaru