Lumajang, Jawa Timur | teropongrakyat.co — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat pada Minggu (23/11), memicu letusan yang menyemburkan abu vulkanik dan material panas ke udara. Otoritas kebencanaan menyatakan lebih dari 1.000 warga berhasil dievakuasi dari kawasan rawan bencana, termasuk sekitar 170 pendaki yang sebelumnya terjebak dalam area pegunungan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan disertai aliran piroklastik yang meluncur ke beberapa sektor lembah di sekitar puncak. Kondisi ini menimbulkan ancaman serius bagi permukiman di lereng, mengingat aliran piroklastik memiliki kecepatan dan suhu yang sangat berbahaya.
“Evakuasi dilakukan sejak dini untuk meminimalkan risiko terhadap warga dan pendaki. Tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus menyisir jalur pendakian serta pemukiman terdampak,” ujar salah satu pejabat BPBD Lumajang.
Selain material panas, hujan abu juga dilaporkan mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Warga diminta menggunakan masker, kacamata, dan membatasi aktivitas luar ruangan.
Aktivitas Gunung Semeru yang dikenal sebagai gunung api paling aktif di Jawa ini memiliki dampak signifikan terhadap keselamatan warga, infrastruktur, serta aktivitas ekonomi seperti pertanian dan perhubungan. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas mengingat potensi letusan susulan masih bisa terjadi.
Pihak berwenang menegaskan bahwa peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana menjadi kunci utama untuk meminimalkan korban dan kerugian di area rawan Semeru.





























































