JAKARTA– TeropongRakyat.co || Saat Garuda Indonesia menghadapi masa-masa susulit, sosok Irfan Setiaputra yang menduduki posisi Direktur Utama (Dirut) maskapai penerbangan Nasional sejak 2020 telah membawa perubahan dalam dunia penerbangan. Kini sang Garuda pun siap terbang tinggi menuju era baru.
Berbekal pengalaman yang kaya di berbagai industri, termasuk teknologi informasi, energi, serta telekomunikasi. Irfan membawa angin segar dengan visi dan strategi yang ambisius untuk memulihkan maskapai nasional ini dari krisis.
Berbicara di acara Indonesia Brand Forum 2024 di Landmark Tower, Jakarta, seperti dikutip dari Solopos.com, Kamis (1/08), Irfan berbicara tentang “The Art of Leadership: From Vision to Execution,” mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi Garuda.
“Visi saya adalah menjadikan Garuda Indonesia maskapai yang lebih efisien dan kompetitif dengan fokus pada peningkatan layanan pelanggan dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik,” tukas Irfan.
Langkah pertama Irfan adalah restrukturisasi keuangan yang mendalam, diikuti dengan transformasi operasional.
Digitalisasi menjadi pilar utama strateginya; Irfan mendorong adopsi teknologi modern untuk memperbaiki sistem pemesanan, manajemen armada, dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
“Keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang ada, bukan menunggu informasi lengkap yang bisa memperlambat proses,” ujar Irfan, menegaskan filosofi kepemimpinannya.
Selain digitalisasi, Irfan fokus pada pengurangan biaya operasional dan optimalisasi produktivitas, termasuk manajemen rute, penggunaan pesawat yang lebih efisien, dan renegosiasi kontrak dengan mitra.
Inisiatif lainnya mencakup peningkatan layanan pelanggan dengan meningkatkan kenyamanan penumpang dan memperkenalkan program loyalitas yang menarik.
“Kepuasan pelanggan adalah kunci kesuksesan jangka panjang,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Irfan, Garuda Indonesia mencatat perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan.
Pada akhir 2023, maskapai ini melaporkan laba bersih sebesar US$71 juta setelah tiga tahun rugi, dengan pendapatan operasional mencapai US$26,10 juta—naik 11,29% dari tahun sebelumnya.
Restrukturisasi utang dan pengelolaan biaya yang lebih efisien berkontribusi besar pada pemulihan ini.
Garuda kini melayang lebih tinggi setelah melewati badai, dan dengan Irfan Setiaputra di pucuk pimpinan, maskapai ini diharapkan mencapai visi globalnya menjadi maskapai yang lebih kompetitif dan efisien.
Kali ini, IBF 2024 menggelar conference yang menampilkan 12 pembicara, mayoritas CEO BUMN, dengan tema “Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045” serta menerbitkan buku dengan judul yang sama.
(Akbar)