Bayangan Kelam Perang Dunia ke-3 dan Dampak Ke Indonesia Jika Itu Terjadi!

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, TeropongRakyat.co – Jika Perang Dunia ke-3 benar-benar meletus, Indonesia, meskipun tidak terlibat langsung sebagai pihak yang berperang, tetap berpotensi terdampak dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Dengan posisi geografis yang strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia dapat menjadi salah satu wilayah yang terkena imbas konflik global tersebut. Jumat,(20/06/2025).

Dampak pertama yang mungkin terjadi adalah gangguan pada jalur pelayaran internasional. Selat Malaka, Laut Natuna, dan perairan Indonesia lainnya merupakan jalur vital distribusi energi dan barang dari Timur Tengah ke Asia Timur. Jika jalur ini terganggu akibat perang, perekonomian nasional akan terguncang. Harga BBM dan logistik diprediksi melonjak tajam.

Tak hanya itu, ancaman perang siber terhadap infrastruktur penting nasional juga sangat mungkin terjadi. Sistem kelistrikan, komunikasi, perbankan, hingga layanan publik dapat lumpuh jika menjadi target serangan digital dari pihak asing. Dalam skenario ini, kehidupan masyarakat bisa kacau total tanpa adanya peluru yang ditembakkan secara fisik.

Indonesia juga berisiko mengalami krisis pangan dan energi, mengingat ketergantungan impor terhadap beberapa komoditas strategis seperti gandum, kedelai, dan BBM. Konflik berskala global akan mengganggu rantai pasok dunia, termasuk ke Indonesia. Pemerintah akan dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh rakyat.

Di sisi lain, gelombang pengungsi dari negara-negara yang terlibat langsung dalam konflik bisa mengarah ke Indonesia. Situasi ini bisa menimbulkan tantangan kemanusiaan dan stabilitas sosial dalam negeri. Pemerintah harus bersiap menghadapi tekanan eksternal ini dengan kebijakan luar negeri dan keamanan yang solid.

Baca Juga:  BRI BO Balaraja Salurkan Bantuan Sembako melalui Program TJSL ke Yayasan Duta Bimantara Shakti

Secara politik, tekanan internasional bisa memaksa Indonesia menentukan sikap. Menjadi netral bukan pilihan yang bebas risiko. Sementara berpihak pada blok tertentu bisa membawa konsekuensi geopolitik yang lebih serius.

Pengamat militer dan hubungan internasional menilai bahwa Indonesia perlu meningkatkan kesiapsiagaan nasional, baik dari sisi pertahanan militer, ketahanan pangan, maupun stabilitas ekonomi. Kebijakan luar negeri yang independen dan aktif menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan perdamaian di tengah konflik global.

Jika perang besar itu benar terjadi, dunia akan berubah. Dan Indonesia harus siap.

Berita Terkait

⁠Kasus Dihentikan, Ketua Umum PWI Pusat Pikir-pikir Tempuh Jalur Hukum
Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kemayoran Terekam Cctv
Pemprov DKI Jakarta Akan Tertibkan Penertiban Proyek Galian Yang Perparah Macet
Jurnalis Bekerja Sesuai Kode Etik: Menjaga Integritas Meski Tanpa Gaji Tetap
Perang ku di bawah pengaruh Rohypnol = Mansion House dan Perang PIL Koplo = Genosida Satu Generasi ?
Pangdam I/BB Tinjau Lomba Renang Militer Dalam Rangka Memperingati HUT ke-75 Kodam I/BB
Pembukaan Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer Satjar Divif 1 Kostrad Tahun 2025
Bupati Fadia Arafiq Sambut Kepulangan Jamaah Haji Asal Kabupaten Pekalongan

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 00:51 WIB

⁠Kasus Dihentikan, Ketua Umum PWI Pusat Pikir-pikir Tempuh Jalur Hukum

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:17 WIB

Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kemayoran Terekam Cctv

Jumat, 20 Juni 2025 - 08:51 WIB

Pemprov DKI Jakarta Akan Tertibkan Penertiban Proyek Galian Yang Perparah Macet

Jumat, 20 Juni 2025 - 06:42 WIB

Jurnalis Bekerja Sesuai Kode Etik: Menjaga Integritas Meski Tanpa Gaji Tetap

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:02 WIB

Perang ku di bawah pengaruh Rohypnol = Mansion House dan Perang PIL Koplo = Genosida Satu Generasi ?

Berita Terbaru

Breaking News

Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kemayoran Terekam Cctv

Jumat, 20 Jun 2025 - 23:17 WIB