Jakarta, TeropongRakyat.co – Jika Perang Dunia ke-3 benar-benar meletus, Indonesia, meskipun tidak terlibat langsung sebagai pihak yang berperang, tetap berpotensi terdampak dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Dengan posisi geografis yang strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia dapat menjadi salah satu wilayah yang terkena imbas konflik global tersebut. Jumat,(20/06/2025).
Dampak pertama yang mungkin terjadi adalah gangguan pada jalur pelayaran internasional. Selat Malaka, Laut Natuna, dan perairan Indonesia lainnya merupakan jalur vital distribusi energi dan barang dari Timur Tengah ke Asia Timur. Jika jalur ini terganggu akibat perang, perekonomian nasional akan terguncang. Harga BBM dan logistik diprediksi melonjak tajam.
Tak hanya itu, ancaman perang siber terhadap infrastruktur penting nasional juga sangat mungkin terjadi. Sistem kelistrikan, komunikasi, perbankan, hingga layanan publik dapat lumpuh jika menjadi target serangan digital dari pihak asing. Dalam skenario ini, kehidupan masyarakat bisa kacau total tanpa adanya peluru yang ditembakkan secara fisik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Indonesia juga berisiko mengalami krisis pangan dan energi, mengingat ketergantungan impor terhadap beberapa komoditas strategis seperti gandum, kedelai, dan BBM. Konflik berskala global akan mengganggu rantai pasok dunia, termasuk ke Indonesia. Pemerintah akan dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh rakyat.
Di sisi lain, gelombang pengungsi dari negara-negara yang terlibat langsung dalam konflik bisa mengarah ke Indonesia. Situasi ini bisa menimbulkan tantangan kemanusiaan dan stabilitas sosial dalam negeri. Pemerintah harus bersiap menghadapi tekanan eksternal ini dengan kebijakan luar negeri dan keamanan yang solid.
Secara politik, tekanan internasional bisa memaksa Indonesia menentukan sikap. Menjadi netral bukan pilihan yang bebas risiko. Sementara berpihak pada blok tertentu bisa membawa konsekuensi geopolitik yang lebih serius.
Pengamat militer dan hubungan internasional menilai bahwa Indonesia perlu meningkatkan kesiapsiagaan nasional, baik dari sisi pertahanan militer, ketahanan pangan, maupun stabilitas ekonomi. Kebijakan luar negeri yang independen dan aktif menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan perdamaian di tengah konflik global.
Jika perang besar itu benar terjadi, dunia akan berubah. Dan Indonesia harus siap.