Fragmentasi Geoekonomi dan Krisis Energi Global: Keuangan Syariah sebagai Solusi Transisi Energi Berkeadilan

- Jurnalis

Senin, 23 Juni 2025 - 20:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, teropongrakyat.co 23 Juni 2025 – Dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan global yang kompleks, termasuk fragmentasi geoekonomi dan krisis energi yang berdampak signifikan pada kestabilan harga energi dan aksesibilitasnya. Dalam konteks ini, Indonesia sebagai negara berkembang perlu mempercepat transisi energi terbarukan (EBT) sebagai jalan menuju kedaulatan energi.

Menurut Muhammad M Said, Guru Besar Ekonomi Islam dan IKA LEMHANNAS Strategic Centre, keuangan syariah dapat menjadi instrumen strategis untuk mendorong transisi energi yang adil, mandiri, dan berkelanjutan. “Keuangan syariah tidak lagi dipandang sebagai solusi alternatif, melainkan sebagai instrumen kuat dan bagian integral dari pembiayaan nasional,” ujarnya.

Baca Juga:  Kanit Lantas Polsek Cakung AKP. Dwi Hari Setianto Bersama Personel Gelar Kegiatan Rutin Pengaturan Lalin Dan Urai Kepadatan Kendaraan

Keuangan syariah telah menunjukkan kontribusinya dalam mewujudkan peradaban ramah lingkungan dan pembiayaan transisi energi melalui penerbitan Green Sukuk (sukuk hijau) sejak 2018. Selain itu, instrumen Wakaf Energi (Energy Waqf), Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), dan zakat produktif juga dapat dioptimalkan untuk mendukung transisi energi mikro bagi UMKM dan mustahik.

Dalam realitas fragmentasi geoekonomi yang penuh ketidakpastian ini, Indonesia perlu mempercepat transisi energi terbarukan dan memperkuat sistem keuangan domestik. Dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki posisi strategis di panggung internasional, kita berharap Indonesia berani memimpin transisi energi yang adil, ramah lingkungan, dan berbasis kemandirian nasional.

Sumber Berita: Muhammad M Said Guru Besar Ekonomi Islam dan IKA LEMHANNAS Strategic Centre

Berita Terkait

Aksi Sigap Prajurit Kodim 1715/Yahukimo Mengevakuasi Para Pendulang Emas Yang Menjadi Korban Pembunuhan oleh OPM di wilayah Yahukimo
Kasus Kematian Pasien BPJS, Keluarga Korban Resmi Laporkan RSUD Sultan Sulaiman ke Polda Sumut Atas Dugaan Kelalaian Medis
Kodim 1710/Mimika Gelar Masak Besar Bobon Santoso dan Olahraga Bersama Dharma Pertiwi Cabang Mimika
Dari Museum Maritim, Pelindo Regional 2 Kirim Sinyal Perubahan: Apa yang Baru di Pelabuhan Sunda Kelapa, Panjang, Bengkulu, dan Jambi
Satgas TMMD Kodim 1505/Tidore Bersama Warga Gotong Royong Ambil Material Pasir Untuk Pembangunan Lapangan Bola Voli
Kekalahan Beruntun Hancurkan Mimpi Indonesia Tampil di Piala Dunia 2026
Di Tengah Kesibukan Membangun, Satgas TMMD Kodim 1505/Tidore Tetap Peduli Warga Berduka
Warga Sunter Agung Antusias Ikuti Khitanan Massal Yayasan Uniq Subulussalam Nusantara

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:38 WIB

Aksi Sigap Prajurit Kodim 1715/Yahukimo Mengevakuasi Para Pendulang Emas Yang Menjadi Korban Pembunuhan oleh OPM di wilayah Yahukimo

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kasus Kematian Pasien BPJS, Keluarga Korban Resmi Laporkan RSUD Sultan Sulaiman ke Polda Sumut Atas Dugaan Kelalaian Medis

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:04 WIB

Kodim 1710/Mimika Gelar Masak Besar Bobon Santoso dan Olahraga Bersama Dharma Pertiwi Cabang Mimika

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:46 WIB

Dari Museum Maritim, Pelindo Regional 2 Kirim Sinyal Perubahan: Apa yang Baru di Pelabuhan Sunda Kelapa, Panjang, Bengkulu, dan Jambi

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Satgas TMMD Kodim 1505/Tidore Bersama Warga Gotong Royong Ambil Material Pasir Untuk Pembangunan Lapangan Bola Voli

Berita Terbaru