Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal melalui Pelestarian Lingkungan

- Jurnalis

Kamis, 5 September 2024 - 10:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo mengembangkan produk UMKM dan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan bersama LindungiHutan.

Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo, sebuah kelompok tani yang beranggotakan 21 orang, menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan pesisir Surabaya melalui berbagai program ekowisata dan pemberdayaan masyarakat.

Sejak didirikan antara tahun 2007-2008, lembaga ini telah berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir bersama masyarakat sekitar. Pembentukan Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo berawal dari upaya memberantas pembalakan liar yang marak terjadi di kawasan tersebut tahun 2006. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dulu di sini ada banyak pembalakan liar, terutama jenis Avicennia yang kayunya dijual dan digunakan,” ungkap Abdul Devid Fatah Mubarok selaku Humas di Ekowisata Mangrove Wonorejo.

Image

Saat itu, lembaga ini berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, untuk mengatasi masalah tersebut. Awalnya, lembaga ini merupakan bagian dari FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat), yang bertugas membantu polisi dalam menjaga keamanan wilayah.

Selain fokus pada pelestarian mangrove, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo juga berupaya mengembangkan ekonomi lokal melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu produk unggulan mereka adalah sirup mangrove, yang dibuat dari buah bogem jenis Sonneratia caseolaris

Baca Juga:  Isigame.Store Membagikan Strategi Cerdas Menggunakan Top Up untuk Meningkatkan Gameplay

“Sirup mangrove kami dijual seharga Rp35.000. Meskipun kami mengalami kegagalan panen baru-baru ini, produksi sirup masih berjalan,” jelasnya.

Sirup mangrove Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya.

Selain sirup, lembaga ini juga memproduksi jenang, selai, dan batik mangrove. Batik mangrove ini dibuat menggunakan pewarna alami dari kelopak buah bogem, dengan proses yang membutuhkan waktu hingga enam bulan. 

“Batik mangrove ini termasuk jenis batik tulis yang menggunakan pewarna alam. Batik kami pernah dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali dan dibeli oleh Presiden Jokowi seharga 20 juta rupiah,” tambahnya.

Lembaga ini juga merasakan dampak positif dari kegiatan penanaman mangrove, terutama dalam mendukung kegiatan restorasi lingkungan dan menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. 

“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dengan LindungiHutan yang membantu kami kembali produktif setelah masa sulit. Penanaman mangrove ini tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan pemasukan bagi petani lokal yang terlibat dalam persiapan lahan dan bibit,” ujar Devid.

Baca Juga:  Kadin Indonesia Trading House dan Asuransi ASEI Ikut Serta Dalam Event Women-led SME Forum on Trade Go Big, Go Global.

Untuk mendapatkan bibit mangrove, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo bekerja sama dengan masyarakat lokal dalam memanfaatkan lahan tambak mereka untuk pembibitan. 

“Di musim kemarau, petani tidak bisa mendapatkan air, jadi mereka menggunakan lahan di pinggiran tambak untuk pembibitan. Ketika musim hujan tiba, bibit tersebut dipanen dan tambaknya kembali digunakan untuk budidaya ikan,” jelasnya.

Devid berharap kerja sama dengan LindungiHutan dapat terus berjalan untuk kelangsungan program di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. 

“Harapan saya, LindungiHutan lebih sering lagi melakukan penanaman di Surabaya. Dengan begitu, kami dapat terus menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal, karena kegiatan penanaman ini saling berkaitan dengan aktivitas petani dan pariwisata di sini,” ujar Devid.

Melalui berbagai inisiatif dan kerjasama yang terus berjalan, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya dalam melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Berita Terkait

CTP Tollways Pastikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Aman dan Nyaman
Dominique Adhadiaz Rilis “Blip”, Sinyal Cinta Digital untuk Generasi Penuh Rasa
SPSL Dukung Perempuan Berkarya: Semangat Kartini di Hari Kartini 2025
Mengenal Budaya Akhlak di PT Akses Pelabuhan Indonesia
Kolaborasi untuk Kemajuan: PT ILCS dan Pelindo Group Luncurkan Aplikasi Param
Dari Brand Lokal untuk Pengguna iPhone, Apply Hadirkan Aksesori Berkualitas dan Bergaransi 3 Tahun
Digimap Merayakan Peluncuran iPhone 16 di Indonesia Dengan Perayaan di 6 Toko
Rupiah Tembus Rp17.200/US$, Terendah Sepanjang Sejarah Imbas Tarif Dagang Trump

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 13:01 WIB

CTP Tollways Pastikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Aman dan Nyaman

Senin, 28 April 2025 - 19:24 WIB

Dominique Adhadiaz Rilis “Blip”, Sinyal Cinta Digital untuk Generasi Penuh Rasa

Senin, 28 April 2025 - 19:19 WIB

SPSL Dukung Perempuan Berkarya: Semangat Kartini di Hari Kartini 2025

Senin, 28 April 2025 - 17:40 WIB

Mengenal Budaya Akhlak di PT Akses Pelabuhan Indonesia

Rabu, 23 April 2025 - 13:51 WIB

Kolaborasi untuk Kemajuan: PT ILCS dan Pelindo Group Luncurkan Aplikasi Param

Berita Terbaru

Breaking News

HOAKS! TNI Gugur di Gaza, Kapuspen TNI: “Itu Tidak Benar”

Selasa, 29 Apr 2025 - 22:00 WIB