Jakarta Barat, – Teropongrakyat.co -Kelompok Kerja Wartawan Kotatua Jakarta (Pokjawarkotu) berencana mengadakan audensi dengan berbagai pemangku kepentingan di kawasan Kotatua Jakarta. Audensi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Pokjawarkotu sebagai pihak yang independen dan netral dalam hal pemberitaan di sekitar kawasan bersejarah ini.
Achmad Sugeng Santoso, Ketua Pokjawarkotu, menegaskan bahwa Pokjawarkotu memiliki komitmen untuk menyajikan informasi yang obyektif dan tidak berpihak, terutama terkait aktivitas-aktivitas yang terjadi di Kotatua Jakarta. “Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Pokjawarkotu sebagai wadah bagi para jurnalis di kawasan ini dihargai dan diakui oleh semua pihak. Kami memiliki kepentingan untuk menjaga integritas dan independensi dalam menyampaikan berita kepada publik,” ujar Achmad Sugeng.
Audensi ini direncanakan akan melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas seni, dan budaya, serta masyarakat sekitar. Pokjawarkotu berharap dapat menjalin hubungan yang konstruktif dengan semua pihak, guna menciptakan ekosistem pemberitaan yang sehat dan transparan di Kotatua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kawasan Kotatua yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi, sering menjadi pusat perhatian media, baik lokal maupun nasional. Dalam konteks ini, keberadaan Pokjawarkotu menjadi penting untuk memastikan bahwa pemberitaan yang muncul tidak hanya akurat tetapi juga berimbang.
Melalui audensi ini, Pokjawarkotu juga berupaya untuk membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan semua stakeholder, guna mendukung pengembangan kawasan Kotatua sebagai destinasi wisata sejarah yang mendunia, tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip jurnalistik yang benar.
Sekilas Pokjawarkotu:
Kelompok Kerja Wartawan Kotatua Jakarta (Pokjawarkotu) adalah sebuah wadah yang menghimpun para jurnalis yang bertugas meliput dan melaporkan berbagai kegiatan di kawasan Kotatua Jakarta. Pokjawarkotu berkomitmen untuk menyajikan berita yang independen, netral, dan terpercaya.
Reporter: Johan Sopaheluwakan
