Jika Lebanon Jadi Gaza Kedua, Dunia Kaga Sanggup, Bos PBB Tepok Jidat!

- Jurnalis

Minggu, 23 Juni 2024 - 05:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA  – TeropongRakyat.co || Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berucap prihatin mendalam terkait meningkatnya eskalasi perang pernyataan dan bentrokan di perbatasan antara militer Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon. Ia tidak menginginkan kota Lebanon menjadi Gaza ‘Kedua’ atas memanasnya hubungan kedua Negara.

[spacing size=””]Guterres menjelaskan pasukan penjaga perdamaian PBB terus berupaya menenangkan situasi dan mencegah kemungkinan miskalkulasi setelah kedua pihak menunjukan peningkatan tensi, dan memunculkan kemungkinan konflik skala penuh.

“Satu tindakan gegabah, satu kesalahan perhitungan dapat memicu bencana yang melampaui batas negara dan sejujurnya di luar imajinasi,” kata Guterres, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/6/2024).

“Mari kita perjelas, masyarakat di kawasan ini dan masyarakat dunia tidak mampu membiarkan Lebanon menjadi bagian dari Gaza,” tambahnya.

Pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), serta pengamat teknis tak bersenjata yang dikenal sebagai UNTSO, juga telah ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau permusuhan di sepanjang garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru.

Guterres mengatakan dunia harus menyatakan dengan lantang mendorong kemungkinan deeskalasi secepatnya.

“Deeskalasi dalam waktu tidak hanya mungkin, tapi juga penting. Tidak ada solusi militer,” tegasnya.

Baca Juga:  Terlihat jajaran Polsek Kepulauan Seribu Utara Bantu Penumpang Jaga Keamanan di Dermaga Wisata

Hizbullah juga telah menembakan roket dan drone ke Israel sejak mereka melancarkan perang di Gaza Oktober lalu. Kemudian Israel membalasnya dengan serangan mematikan hingga tembakan artileri berat. Setidaknya ada ratusan orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi di sepanjang perbatasan Lebanon Selatan.

Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sebelumnya berjanji “mengubah” Beirut menjadi Gaza. Hal itu juga dibalas oleh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. “Tidak ada batasan dan aturan jika Israel melancarkan serangan besar ke Lebanon,” pungkas Hassan.

 

Berita Terkait

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Usai Diputus Pacar
PPWI Umumkan Hasil Lomba Menulis “Pengalaman Buruk dengan Polisi Indonesia 2025”, Lima Karya Terbaik Dapat Penghargaan
Prof Juanda: Perpol 10/2025 Sejalan Putusan MK, Polri Tak Bisa Lantik Pejabat di Luar Struktur
DPD LDII Kabupaten Malang Instruksikan Seluruh PC Kecamatan Ikuti Lokakarya Bahas Perjuangan Bung Karno, Islam, dan Pancasila
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Hadiri Ground Breaking Penataan Kawasan Kolong Tol Jl. Yos Sudarso
BEM RI Bogor Raya Kepung Kantor Bupati, Desak Usut Dugaan Bisnis Ilegal Kades Sadeng
Suasana tegang namun penuh muatan hukum menyelimuti pertemuan yang digelar di lokasi sengketa lahan hari ini.
BRI BO Ciputat Hadiri Grand Opening Meta Court Padel

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 15:04 WIB

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Usai Diputus Pacar

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:27 WIB

PPWI Umumkan Hasil Lomba Menulis “Pengalaman Buruk dengan Polisi Indonesia 2025”, Lima Karya Terbaik Dapat Penghargaan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:28 WIB

Prof Juanda: Perpol 10/2025 Sejalan Putusan MK, Polri Tak Bisa Lantik Pejabat di Luar Struktur

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:54 WIB

Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Hadiri Ground Breaking Penataan Kawasan Kolong Tol Jl. Yos Sudarso

Jumat, 19 Desember 2025 - 19:16 WIB

BEM RI Bogor Raya Kepung Kantor Bupati, Desak Usut Dugaan Bisnis Ilegal Kades Sadeng

Berita Terbaru

Breaking News

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Usai Diputus Pacar

Sabtu, 20 Des 2025 - 15:04 WIB