Jakarta, 10 Juli 2025 teropongrakyat.co — Meski terkenal dengan aroma khas yang menyengat, jengkol tetap menjadi makanan favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dari warung kaki lima hingga restoran khas Betawi, olahan jengkol selalu mendapat tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner nusantara.
Jengkol atau Archidendron pauciflorum, merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rasanya yang unik dan teksturnya yang empuk setelah dimasak menjadikannya bahan makanan yang digemari, terutama jika diolah menjadi semur, rendang, balado, atau jengkol goreng pedas.
“Kalau makan nasi pakai semur jengkol itu rasanya nikmat banget, apalagi kalau bumbunya meresap,” ujar Reza (39), warga Jakarta Timur yang mengaku penggemar berat jengkol sejak kecil.
Menurut para pedagang, permintaan jengkol di pasaran tidak pernah sepi. Bahkan, di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, dan Sumatera Barat, jengkol menjadi bagian penting dari budaya kuliner lokal. Setiap tahun, bahkan ada Festival Jengkol di beberapa wilayah untuk merayakan kecintaan masyarakat terhadap makanan ini.
Ahli gizi pun menyatakan bahwa jengkol mengandung protein, zat besi, dan kalsium yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, mereka mengingatkan agar penderita gangguan ginjal dan asam urat membatasi konsumsi karena kandungan asam jengkolat yang bisa memicu masalah kesehatan.
Meskipun banyak yang mencibir karena baunya, jengkol tetap eksis bahkan menjadi simbol keberanian lidah orang Indonesia dalam menikmati cita rasa yang otentik. Tidak heran jika jengkol sering dijuluki sebagai “makanan rakyat sejuta rasa.”