Jakarta, TeropongRakyat.co – Musim mudik Lebaran 2025 telah tiba, Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia, Rifat Sungkar memaparkan tips aman berkendara bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Dalam penjelasannya, ia berpesan agar setiap pemudik harus memperhatikan satu hal penting yakni Pre-trip Inspection.
“Supaya mudik aman dan nyaman, apapun kendaraannya kita harus melakukan pre-trip inspection. Ingatlan faktor risiko di jalan raya lebih besar dibandingkan dunia balap. Saya di balapan, mobilnya kencang, tapi arahnya sama. Coba di jalan raya, bisa ada 12 arah di saat bersamaan. Jadi harus fokus dan lebih hati-hati,” kata Rifat Sungkar dalam Buka Puasa Bersama Wartawan Otomotif (Forwot) di Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih rinci, Pre-trip Inspection yang dimaksud yakni beberapa hal penting yang mendukung keselamatan dan kenyamanan selama berkendara. Disebutkan bahwa untuk yang pertama adalah Petrols and Paper, di mana ini merupakan hal yang paling penting, yakni bensin dan surat-surat kendaraan.
Rifat Sungkar juga menambahkan untuk jangan lupa untuk melakukan penggantian pelumas. Hal ini menjadi penting agar kendaraan dapat menempuh perjalanan dengan aman dan nyaman.
“Kalau misalnya sudah setahun belum 5 ribu kilometer, biasanya kendaraan zaman sekarang ada namanya reminder. Oli memang tidak basi, tapi kalau sudah lama tidak diganti, langsung saja ganti agar performa kendaraan menjadi lebih baik,” dia menambahkan
Hal lain yang tak boleh luput dari perhatian adalah kondisi air di mobil, kemudian elektrikal, ruber, dan yang terpenting adalah keselamatan atau safety. Pria yang telah malang melintang di dunia rally ini mengingatkan bahwa pemilik mobil harus mengetahui di mana posisi dongkrak dan bisa melakukan penggantian ban dalam keadaan darurat.
Sebagai tambahan, pada masa mudik Lebaran 2025, Mitsubishi memiliki program pembelian sparepart 15 persen dan ganti ban diskon 30-40 persen. Setelah Hari Raya Idul Fitri, mereka juga menyiapkan program kilau Lebaran berupa diskon sparepart sebesar 20 persen.
